Di dalam mendisiplinkan anak, perlu adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan orangtua. Keterlibatan orangtua sangat penting dalam dunia pendidikan karena pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah.
Kedisiplinan pada anak, tidak secara otomatis tumbuh tapi awalnya adalah rutinitas yang dilakukan secara konsisten. Disiplin merupakan pengalaman belajar bagi anak. Anak akan dihadapkan untuk mulai menerima tanggung jawab atas masalah mereka sendiri. Anak akan merasakan akibat dari keputusan mereka yang benar dan yang salah.
Tujuan dari disiplin :
- Melatih anak untuk melakukan hal yang benar.
- Membawa keteraturan dalam kehidupan.
- Memotivasi anak untuk belajar.
- Anak bertumbuh dalam jati diri dan dewasa.
Kedisiplinan harus ditanamkan sejak dini, karena lebih membekas dalam diri anak sampai mereka dewasa.
Bagaimana cara mengajarkan anak untuk disiplin?
Hal yang harus diperhatikan adalah :
- Harus Konsisten, Orangtua dan anak harus konsisten dengan peraturan yang telah dibuat.
- Penuh Kasih Sayang, Ketegasan dalam menerapkan disiplin harus diiringi dengan kasih sayang.
- Hukum Perilakunya, Jika anak melanggar disiplin yang dihukum adalah perilakunya, bukan orangnya dan orangtua harus memberitahu alasanya mengapa anak harus dihukum.
- Beri Reward ( Hadiah), Jangan beri sanksi atau konsekuensi saja namun perlu diberi reward atau hadiah bila anak taat atau berdisiplin. Reward dapat berupa barang-barang, pelukan atau ciuman.
Memberi pelatihan pada anak adalah proses untuk mendapatkan disiplin diri yang terbangun dengan teguh saat mereka besar dan meninggalkan rumah.
Kita semua, baik anak sekolah, kanak-kanak atau orang dewasa, memerlukan disiplin. Kita merasa jauh lebih bahagia dan lebih aman bila kita memiliki gaya hidup yang disiplin dan tahu benar dimana kita berada.
Anak-anak yang paling bahagia bila mereka tahu bahwa orangtua mereka bersatu konsisten dan cukup perduli untuk memperhatikan bagaimana mereka bersikap.
oleh: miss Martha (guru HSPG)