Homeschooling; Model Pendidikan Alternatif

Diposting oleh Homeschooling Primagama di 02.23

          Meminjam siklus ternd marketing yang dikemukakan Hermawan Kartajaya mengenai perkembangan marketing di Indonesia, yang dimulai dari marketing 1,0 atau Product Centrict Era (produk berkualitas sebagai kunci keberhasilan) kemudian beralih ke marketing 2,0 atau Customer Centric Era ( konsumen sebagai factor utama) hingga marketing 3,0 atau Human Centric Era yang menekankan perlunya Marketer melakukan values driven marketing, maka sesunggunya memiliki kesamaan karakteristik dengan homeschooling. Kesamaan itu dapat dilihat pada beberapa aspek, yakni ;
  • Pertama, Mandiri. Dari aspek pendanaan semua biaya merupakan tanggungan sepenuhnya orang tua atau keluarga.
  • Kedua, Fleksibel. Dalam teori Homeschooling pemanfaatan dan pengelolaan waktu disesuaikan dengan kebutuhan anak.
  • Ketiga, Anak sebagai focus utama. Anak sebagai subjek belajar, pelaku pembelajaran dengan pengertian bahwa kurikulum dan sekolah untuk anak bukan seperti kebanyakan sekolah umum yang menerapkan anak/siswa sebagai objek belajar, dimana anak harus menerima apa saja yang telah ditetapkan oleh guru atau sekolah.
  • Keempat, Interaksi berlangsung dua arah dan bersifat bottom-up, tidak seperti sekolah umum yang cenderung menganut system top-down dimana guru yang menentukan apa yang dipelajari dan interaksi cenderung bersifat satu arah.
           
           Pertanyaan sederhana, apa sebenarnya Homeschooling itu? Secara harafiah dan kontekstual, homeschooling berarti belajar dirumah. Namun secara konseptual, homeschooling merupakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan orang tua sebagai guru sekaligus pengelola kepada satu atau lebih anaknya dengan pendekatan at Home. Pendekatan at-home mengandung pengertian fleksibilitas dengan aturan rumah yang diberlakukan dalam keluarga. 
           Model belajar rumah ini sebenarnya sudah lama ada di Indonesia, seperti yang dilakukan oleh beberapa pejuang bangsa seperti Ki Hajar Dewantara, KH Agus Salim dan Bayu Hamka. Pada saat itu metode ini lebih dikenal dengan belajar otodidak atau belajar mandiri, dimana keluarga memiliki peran yang sangat besar untuk memberikan berbagai keahlian, seperti pendidikan agama dan moral yang dilakukan sendiri oleh orang tua.
           Kelebihan homeschooling antaralain adalah sesuai dengan kebutuhan anak dan kondisi keluarga; membuka peluang untuk kemandirian dan kreatifitas individual; dapat memaksimalkan potensi anak secara dini tanpa harus mengikuti standar waktu yang biasa ditetapkan di sekolah umum; lebih siap terjun kedunia nyata; dapat menyesuaikan dengan nilai yang dipahami dalam keluarga tanpa lebih banyak intervensi pengaruh luar alias dapat mengeliminir pemahaman agama yang tidak sesuai, pornografi, konsumerisme, tawuran, dan sejenisnya; atau interaksi lintas umur atau vertical socialization antara peserta belajar dan orang tua dapat memberikan added value atau nilai tambah yang baik bagi perkembangan mental anak atau peserta belajar. Selain itu keterlibatan orang tua sebagai guru memberikan dampak psikologis yang positif, dimana keberadaan orang tua selalu diharapkan oleh tiap anak.
           Sebaliknya penerapan homeschooling membutuhkan komitmen dan keterlibatan yang tinggi dari orang tua. Hal ini akan menjadi tanggung jawab yang berat, utamanya bagi orang tua yang sibuk dan banyak aktifitas pekerjaan di luar rumah. Selain itu sosialisasi seumur relative rendah; dapat mengurangi anak untuk mampu bekerja teamwork (jika tidak diimbangi dengan baik).
           Di Indonesia, homeschooling berkembang karena beberapa hal. Antara lain karena tingkat pendidikan orang tua saat ini semakin baik, sehingga kemampuan ekonomi juga cenderung membaik yang berdampak pada tingginya kepercayaan diri untuk mengadaptasi model pendidikan yang dianggap lebih tepat dan meyediakan sarana pendidikan yang lebih memadai dibandingkan sekolah yang ada pada umumnya.

Entri Populer


---- SD --- SMP --- SMA ----

Info pendaftaran

Menerima siswa baru/pindahan (SD-SMP-SMA) untuk tahun ajaran 2012/2013. Bagi yang berminat silahkan menghubungi: (021)7666238 atau langsung datang ke alamat: Jl. Bango Raya no.31C, Pondok Labu, Jakarta Selatan 12450.

statistik

Google Translate

Author

Foto saya
Homeschooling Primagama cabang: Pondok Labu - Jakarta, di Jl. Bango Raya no.31C Jakarta Selatan (12450) ini berdiri pada tahun 2008 (tahun ajaran 2008/2009). izin: 0130-0133/JT/2010/6827/31

Parent meeting

Parent meeting
Konsultasi dgn orang tua siswa dilakukan sesuai jadwal

Konseling Siswa

Konseling Siswa
Konseling siswa HSPG juga dilakukan sesuai jadwal.

Kegiatan Siswa

Kegiatan Siswa
Belajar Komunikasi - Wawancara

Cinematografi

Fotografi

Olahraga Bulutangkis

Belajar menanam padi
Diberdayakan oleh Blogger.